REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak ,baik ormas, organisasi politik, LSM, maupun kelompok masyarakat di dalam maupun luar negeri, sejumlah pengurus Partai Keadilan Sejahtera mulai menjalin komunikasi dengan komunitas dan politisi muslim Inggris ,
Siaran pers Humas DPP PKS yang diterima di Jakarta, Rabu (19/1), menyebutkan, silaturahim dengan komunitas dan politisi muslim Inggris itu dilakukan di London, Senin (17/1) malam waktu setempat.
Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan DPP PKS, Jazuli Juwaini, yang ikut dalam rombongan delegasi PKS itu mengemukakan, jalinan komunikasi tersebut penting karena PKS dapat menyerap dan belajar dari pengalaman berbagai pihak yang telah lebih dulu hadir di tengah-tengah masyarakat dan mengembangkan kerja sama dalam berbagai aspek.
"Dari sisi usia, PKS masih relatif muda. Karena itu, kita perlu belajar dari pengalaman keberhasilan dan kegagalan berbagai pihak dalam melayani masyarakat," kata Jazuli, yang juga anggota Komisi VIII DPR RI.
Dengan begitu, imbuh Jazuli, PKS dapat memilih dan memilah mana hal-hal yang perlu dilakukan dan mana yang tidak dalam penyusunan program kerjanya. "Sekaligus juga untuk mengetahui skala prioritas dari program-program tersebut. "Ini penting untuk pengembangan PKS ke depan," lanjut dia.
Menyinggung soal kerja sama, menurut Jazuli, PKS siap bekerja sama dengan siapa saja yang memiliki kesamaan pandangan. Menurut dia, kerja sama dapat dilakukan dalam berbagai bidang, sosial, politik, maupun ekonomi. Salah satu bentuk kerja sama yang bisa dilakukan misalnya adalah dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pelatihan advokasi di bidang sosial dan politik, serta berbagai bentuk pelatihan lainnya.
Di hadapan komunitas muslim Inggris, Jazuli menyampaikan sejarah singkat perkembangan PKS di Indonesia berikut capaian-capaian politik yang diraihnya. Beberapa yang hadir dari komunitas Muslim Inggris ialah pimpinan Muslim Council of Britain, Muslim Association of Britain, anggota Partai Konservatif, Partai Buruh, anggota House of Lord (Majelis Tinggi), pengurus Islamic Aids, dan sejumlah tokoh Muslim Inggris lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar