Sabtu, 30 Oktober 2010

Kotornya Hati Ini,,,,

Jum'at, 30 Oktober 2010. Memang bukan hal yang pertama jum'atan dilingkungan pemkot Semarang, tetapi kali ini ada sesuatu yang lain dan cukup membuat mata ini sedekit berkaca (ada yang mau bercermin?)

Kali ini masuknya lewat gerbang belakang, gerbang ini memang dibukanya hari jum'at tok kayane. Mendekati kompleks masjid terlihat 3 anak kecil penyemir sepatu, dalam hati berkata, "wah.., bahaya ni". Langsung saja sepatu saya umpetin di dalam bagasi motor, trus saya ganti sendal jepit (he2..., memang senadal ini buat persediaan kalau hujan).

Sesampai di serambi masjid saya perhatikan tingkah 3 anak kecil penyemir sepatu tersebut. Lama-lama hati in menjadi iba, kasihan ya. Ehhh.., dah akhirnya sepatu dalam bagasi saya ambil, kemudian saya serahkan anak-anak tadi.

Sambil meninggalkan anak-anak tadi, saya berjalan masuk ke dalam masjid. Dan terus berpikir, masih ada ya anak yang seperti itu dijaman seperyi sekarang ini. Mungkin kita akan berpikir, ini pasti salh pemerintah yang tidak perhatian kepada wargannya. (kalau kalian mikirnya gmn?)

Setelah dipikir-pikir lagi, seharusnya kita, termasuk saya yang tergugah untuk memberikan sesuatu yang nyata bagi mereka, tidak semata-mata menyalahkan pemrintah.

Nah, sekarang apa ide kita, ide kamu dulu dech?

Rabu, 27 Oktober 2010

Mbah Maridjan Partainya Apa Ya?

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, seperti dilangsir banyak media, Mbah Maridjan, juru kunci gunung Merapi ditemukan meninggal dunia.

Saya coba mencari tema lain terkait sosok yang fenomenal ini. Pas browshing, eh.. ternyata nemu gambar ini. Itu lo, yang saya pasang. Dari situ dapat kita lihat, kira-kira beliau nyontreng apa ya pas pileg kemarin? he2....

Di tengah keseibukannya sebagi juru kunci, beliau juga mengurus Taman Pendidikan Al-Qur'an di rumahnya yang sederhana.

Semoga arwah beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Selasa, 26 Oktober 2010

Gerakan Wakaf Tunai 3 M (Murah Meriah Mudah)

Alhamdulillah sekarang Yayasan Riajlul Qur'an sudah punya kapling tanah yang terletak di jalan Penggung, kelurahan Pakintelan, Gunungpati, Semarang, dengan luas 4448 meter harga permeternya adalah Rp. 100.000,00. Harga yang cukup fantastis di daerah yang cukup strategis. Sehingga dana yang dibutuhkan sejumlah Rp.  444.800.000,00.
Namun kami masih memiliki keterbatasan kemampuan finansial, ditambah dengan mendesaknya pemenuhan kebutuhan pembebasan tanah dalam rangka upaya pembangunan gedung SPA Rijalul Qur'an.  Oleh sebab itu, kami mengharapkan dukungan moril maupun materiil.

Insya Allah tanah ini nantinya akan digunakan untuk berbagi aktifitas Yayasan Rijalul Qur'an. Saat ini yayasan mengelola Sekolah Penghafal Al-Quran Rijalul Qur'an Program Yatim dan Dhu'afa dengan santri usia SMP yang sekarang sudah berjumlah 17 anak dan Program Ma'had Al-Qur'an Mahasiswa.

"Kapan lagi kita bisa beramal jarizah semudah ini, sukup dengan Rp. 100.000, Anda sudah bisa berwakaf 1 meter tanah yang terletak di Kelurahan Pakintelan, Gunungpati, Semarang. Yang insya Allah akan dibangun Sekolah Penghafal Al-Qur'an Rijalul Qur'an" kata pak Aziz, Ketua Dewan Pembina Yayasan Rijalul Qur'an.

Dalam benak kita mungkin masih tergambarkan bahwa ketika ingin berwakaf haruslah orang kaya atau juragan tanah. Tetapi anggapan tersebut ternyata salah, sekarang kita bisa berwakaf, sebagai salah satu amal jarizah isnyaAllah, dengan cukup Murah, Meriah, dan Mudah. Hanya dengan Rp. 100.000, kita sudah bisa berwakaf 1 meter tanah, yang penggunaan sangat mulia insyaAllah, yaitu untuk para penghafal Al-Qur'an dan juga dari kalangan yatim dan dhua'afa. Subhanallah...

Tertarik???
Sekarang saatnya mencari hidup barokah, tunggu apa lagi.
Cara berwakaf:


  1. Datang langsung ke kantor  Jl. Karanglo No.64, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, telp. (024) 70535050.
  2. Transfer  ke rekening Bank Syariah Mandiri  an. Moch Aziz Muslim dengan nomor rekening 0507021681.


Atau Hubungi  Layanan Jemput Wakaf di 081328052677

Senin, 25 Oktober 2010

Kok Kasihan Ya?

Ahad, 24 Oktober 2010. Hari kedua Musda Partai Keadilan Sejahtera Kota Semarang dilaksanakan. Alhamdulillah bisa hadir diacara tersebut. Berniat mengulang moment lima tahun yang lalu, karena lima tahun yang lalu juga sempat hadir di acara serupa. Terkesan...

Sampai ditempat lokasi sekitar pukl 11 lebih, langsung didepan gerbang disambut oleh mas Pandu Keadilan Yanosa. Sedikit ngobrol akhirnya saya diminta gantikan beliau menjadi mas Pandu Keadilan Tony (hmmm.., ada acara apa akh?, feling saya nampaknya tepat he2...). Akhirnya sambutan dakwah itu saya sambut cie2...

Langsung kaos akh Yan dilepas, kemudian saya pake tanpa melepas bajau batik didalmanya. Tugasnya adalah jaga pintu gerbang selatan, jangan biarkan "pedagang liar" masuk. Oke...

Lama jaga, kondisi cukup kondosif. Dengan gaya sok kepanduan, kaos kepanduan, handy talky, sendal jepit cctttt..., lihat sana-sini. "Ehh.. mas ada kontak tertinggal ini", kata salah seorang pengunjung. Langsung dah saya ambil. Terus dengan handy talky di tangan, saya kontak teman-teman yang lain.

Nah, untuk yang satu ini, saya kasihan melihatnya, jadi tidak tega mau ngikuti perintah komandan. Perintahnya, jangan ada "pedagang liar" masuk, ketika ada anak kecil dengan tampang memelas, mencoba menyembunyikan barang dagangannya dengan kresek hitam, saya biarkan. Terus setelah barangnya dibuka, baru saya dekati, kok kasihan ya?

Kemudian ada penjual es yang juga nekat mau masuk, PKS jangan kejam mas, begitu kata beliau. Kemudian saya jelaskan, alhamdulillah beliau paham. Begitu juga dengan ibu penjual pecel.

Maaf ya Pak, Bu, dan Dek, insya Allah PKS tetap untuk semua, mari bekerja untuk Indonesia.

Bila Tekad Sudah Bulat, Allah SWT Permudah Niatnya Menunaikan Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Subuh menjelang suatu hari di Tanah Suci Makkah pada 2001. Di depan Ka'bah, jamaah umrah bersimpuh dengan sabar dan berdoa. Semua jamaah menunggu waktu shalat subuh. Tiba-tiba seorang sahabat, seorang direktur keuangan perusahaan bumbu masak asal Jepang dari Surabaya, berbisik. "Saya yakin, insya Allah Pak Mitra balik ke sini untuk berhaji."

Dia lantas membuka buku doa tawaf, kalau tak salah di putaran ketujuh . "Lihat nih," tunjuknya. "Ini doa, diijabah Allah." Artinya, "Ya Allah yang Mahaperkasa, berilah kami rezeki yang halal untuk kembali ke rumah-Mu." Sebagai Muslim beriman, Mitra percaya doa itu, yang kemudian dia aminkan harapan sahabatnya. Walaupun, menurut pikirannya, masalah dana berhaji plus sungguh mustahil didapatkannya untuk kembali ke Tanah Suci.

Jumat, 22 Oktober 2010

Sedekat Sahabat (Kenangan pas di UKKI Unnes)

Inilah ruangan yang pernah kami jadikan tempat beraktualisasi di dakwah kampus Unnes tahun 2008. Kondisi dulu dan sekarang relative sama, barang-barang yang ada sampai berantakannya he2…, yang sedikit berbeda adalah model penataan ruangan dan jarring-jaring anti nyamuk yang ada dilubang-lubang kini sudah tidak ada. Dulu akh Sapto (kadep KK, sekarang PNS di Kalimantan) yang mengusulkan adanya jarring-jaring tersebut, karena dilatarbelkangi banyaknya nyamuk yang silar-sliwer ketika malam hari. Maklumlah, banyak saluran air di sini. Program kerja awal dulu bersih-bersih secret, termasuk pasang jarring-jaring tadi, kalau tidak ada nyamauk kan malamnya bisa nyenyak.

Dari sini dulu dakwah kampus mencoba kita kendaliakan (kaya Avatar), mulai dari syuro, ngetik-ngetik, design, tidur, guyon-guyon dan lain-lainnya. Berorganisasi di tataran universitas memang lumayan ada perbedaan dengan jurusan dan fakultas yang pernah saya alami, di sini proses diplomasi sangat dibutuhkan.

Bekerja dengan orang-orang “baru” memang harus ada sedikit “melodi” yang berbeda. Dengan karakter fakultas masing-masing menjadi kekhasan sendiri dalam mengelola oraganisasi ini. Keaktifan team pun menjadi tantangan tersendiri, sehingga membutuhkan energy yang berbeda dengan yang dulu. Secara tertulis memang UKKI mempunyai jumlah anggota yang cukup banyak, tetapi realita orang yang bekerja lumayan bertolak belakang. Entah berwal dari mana, memang jumlah pengurus rohis dari tataran jurusan, fakultas, sapai universitas memang bisa dkatakan “gemuk”. Dulu pernah terpikir, “mbok kita pengrusnya efektis saja, ga usah banyak-banyak, yang penting solid dank omit”. Tetapi memang sulit mengubah paradigm tersebut.

Dan masih banyak cerita yang kami alami di sini. Yang pada intilnya adalah, pengalaman ini merupakan hal insyaAllah akan saya kenang . Dan semoga kita bisa dipertemuka kembali…

Kamis, 21 Oktober 2010

Mau Komen FB di Blog?

Karena banyaknya pengunjung (dari pada ga ada yg tanya, jadi datu juga bisa dianggap banyak he2...) yang tanya tentang cara komen FB di blog.

Ini caranya:
  1. Buat Aplikasi FB, cara nya klik sini wae di sini 
  2. Trus ikuti petunjuk berikutnya he2.., insyaAllah gampang.
  3. Tinggal copy paste di html blog.

Pernah Di Sini (Mushala/Masjid Baitul 'Alim)

Kamis, 21 Oktober 2010. Hari jadwal ketemu bu Ida, notaris untuk ngurus tanah wakaf Riajul Qur'an. Rencana ketemu pak Aziz di kampus Unnes, sambil nunggu beliau, saya mampir di mushola Mipa Unnes. Ingat tempat ini jadi ingat masa dulu pas jadi mahasiswa he2...

Pertama masuk, Mipa belum punya mushola khusus. Pada waktu itu kita hanya memakai salah satu ruangan di gedung Biologi, yang sekarang sudah digunakan untuk kuliah lagi. Aktifitas ibadah dan organisasi islam dpusatkan di ruang tersebut.

Nah, pada waktu saya aktif di Rohis matematika, mushola dibangun. Kegiatan pertama yang dilakukan di mushola ini yag masih teringat adalah reuni kabar Sigama (rohis matematika). Di sini mengahdirkan saudara-saudara kita, para alumni Sigma. Banyak inspirasi yang didapat. Kata-kata yang masih cukup terngiang adalah "Sigma adalh rumah besar kita". Dari sana melahirkan banyak tokoh-tokoh yang insyaAllah bermanfaat. Semoga istiqomah...

Rabu, 20 Oktober 2010

Anyar Neh

Semoga Istiqomah.. he2....

Tampilan Baru

Alhamdulillah, akhirnya lama-lama menukan pola blog yang lebih sederhana, semoga jadi tambah semangat nulis...., amin..

Selasa, 19 Oktober 2010

Gunungpati-Bandungan-Sumowono-Boja-Mijen-Gunungpati

Ahad, 17 Oktober 2010. Alahamdulillah, habis kerja bakti di Syatibi Sholih penulis bisa muter-muter. Awalnya cuma ingin bertemu saudara di Sumowono. Tetapi, setelah ketemu saudara dan menuju ke Gunungpati, kepikiran untuk mencoba rute baru. Akhirnya diputuskan untuk lewat arah Kendal. Ini hanya berdasarkan perasaan, tidak tahu nanti sampai mana.

Hal pertama yang ditemui adalah asrama yang dulu pas mahasiswa dijadikan tempat untuk out bond underbow Himatika tahun 2006. Saat itu masih aktif di Sigma (Rohis Matematika Unnes). Banyak cerita disini, me;atih diri pada medan dakwah (he2,,). Ini tempatnya, sekarang tambah bersih sepertinya.


Ini tampak dari depan, dulu masuknya truk lewat sini.

Perjalananpun terus dilanjutkan, melewati pemandangan yang indah. Tertampang tanda menuju Curug 7 Bidadari, ehm....
Hujanpun terus mengguyur, bahkan semakin lebat....
males nulis he2..., akhirnya sampai gunungpati, dan syuro hmmm...

2025, Indonesia Bakal Karam!

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ahli Statistik IPB, Khairil Anwar Notodiputro mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi krisis multidimensi dalam 15-30 tahun ke depan jika tidak menempuh langkah antisipasi sejak saat ini terkait dengan jumlah penduduk yang besar.

"Bagi Indonesia angka 237,6 juta jadi peringatan dini bahwa 15-30 tahun ke depan Indonesia akan menghadapi krisis multidimensi bila langkah antisipasi tak dimulai sejak sekarang," kata Khairil dalam seminar "Dimensi Penduduk dan Pembangunan Berkelanjutan" di Jakarta, Selasa (19/10).

Senin, 18 Oktober 2010

Sikat Gigi

Pada waktu masih anak-anak, kebanyakan dari kita sulit untuk menyikat gigi. Padahal orang tua kita, atau kakak kita sudah merayu dengan susah payah. Tetapi, ketika kita sudah beranjak dewasa, apalagi yang sudah pernah merasaka sakit gigi, maka untuk menggosok gigi adalah suatu kebutuhan bagi dirinya sendiri. Sehingga tidak perlu lagi dirayu ataupun dipaksa-paksa lagi.

Dari cerita di atas dapat kita ambil hikmah diantaranya, dalam melaksanakan suatu hal diri kita perlu yang namanya kepahaman. Ketika kita paham arti dari menggosok gigi, maka kita akan mudah untuk menggosok gigi. Begitu juga dalam hal-hal yang lain, contohnya ketika kita paham akan arti pentingnya sholat, maka kita akan beranggapan bahwa sholat adalah kebutuhan bagi diri kita.

So, marilah kita memahami arti hidup yang sebenarnya, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Sehingga kita akan menjadi pribadi-pribadi yang serius dalam setiap aktifitas kita,bismillah...

Sabtu, 16 Oktober 2010

Tenaga Marketing Lepas (TML) Yayasan Rijalul Qur'an

Alhamdulillah Yayasan Rijalul Qur'an sekarang sudah semakin mengembangkan sayapnya. Untuk mengejar target kebutuhan yayasan, karena sebentar lagi insyaAllah akan membebaskan tanah yang insyaAllah akan dijadikan sebagai gedung Sekolah Penghafal Al-Qur'an Rijalul Qur'an. Di sini, selain kita dapat memenuhi kebutuhan kita, insyaAllah ini juga ibadah untuk yatim dan dhu'afa lo...

Apakah anda berminat?

Jumat, 15 Oktober 2010

Alhamdulillah, CD hasil rekaman santri-santri Sekolah Penghafal Al- Qur'an sudah siap diedarkan. Semoga barokah....

Syatibi Sholih

Bersama kami di sini..
Melepas dahaga perang ideologi diri
Kini Aku, kami, dan semua
Mencoba......

Kuatkan tsaqofah..
Kuatkan hati untuk berserah..
Raih masa depan cerah

Untuk satu kata
Pemuda yang Sholih....

Tantangan, adalah sebuah keniscayaan
Perjuangan, adalah sebuah kepastian
Azzam, adalah kemutlakan

Terbata..
Tertatih.....
Namun senantiasa TERTANTANG....

Untukku, untukmu, untuk kita, dan untuk semua...
PEMUDA SHOLIH...........

Taujih Ust Anis (2): mengibaratkan

Beberapa kali ust Anis dalam taujih kemarin Ahad, 10 Oktober 2010, sering mengibaratkan sesuatu dengan sesuatu. Antara lain:
  1. Kemampuan bergerak sebuah jamaah/partai dangat dipengaruhi oleh paradigma dalam diri jamaah/partai tersebut. Ini diibaratkan dengan seseorang yang gemuk, karena terlalu banyak lemak, maka mengurangi kemampuan untuk bergerak.
  2. Paradigma kader dalam jamaah juga bisa diibaratkan pada sebuah mobil. Paradigma-paradigma yang melemahkan tersebut ibarat polisi tidur, yang senantiasa akan memperlambat laju mobil.
  3. dan lainnya.... he2...
    Dari sini, penulis sedikit menyimpulkan bahwa salah satu kriteria orang cerdas, salah satunya ust Anis, yang pada waktu kuliah dosennya sempat menyampaikan, "kalau ada nilai yang lebih dari 10, maka akan aku berikan kepadanya (ust Anis:red)", adalah pandai mengibaratkan. Karena mengibaratkan adalah kemampuan diri menghubungkan antara bahasa yang "tinggi" dengan yang "rendah", anda termasuk yang mana?

    Renungan Jumat: Berbagi tak Pernah Rugi

    Sebagai manusia, kita diberikan beberapa kelebihan yang, kadang, tidak kita sadari bahwa itu adalah potensi diri. Allah Swt menciptakan setiap manusia dengan beberapa kelebihan yang spesifik. Charmed!!! Bakat, jika kita sebut dalam bahasa sehari-hari. Atau talenta jika kita ingin menyebutkan dengan bahasa yang lebih unik. Atau anugerah, jika kita istilahkan lebih dalam lagi. Tidak semua orang, memiliki bakat yang sama. Unik, menarik, dan spesifik. Itulah ciri bakat atau talenta yang dimiliki setiap orang.

    Kamis, 14 Oktober 2010

    Launching Unsec

    Walaupun sudah lulus dari Unnes, tetapi beberapa kali ini masih sering "diertemukan" dengan orang yang notabenenya "III" alias bagian kemahasiswaan. Termasuk kemarin Rabu, 13 Oktober 2010, saya diikutkan dalam launching Unsec (apaan tu?).
    Awal terkesan biasa dengan acara seperti ini (dulu kan pernah jadi mahasiswa), lama-lama di perhatikan membuat hati ini jadi seneng ya, kenapa?
    1. Perhtikan cara duduk perserta, tanpa ada yang memberi aba-aba, otomatis putri kiri, putra kanan.
    2. Kemudian ada tilawahnya,
    3. Hal-hal yang disampaikan tidak hanya akademik melulu, banyal menyampaikan pesan-pesan perbaikan moral.
    4. Yang lain?tanya panitianya.....

    Taujih Ust Anis (1)

    Lihat judulnya, ada (1), padahal ga tahu ini nulisnya mau sampe kapan he2...

    Ada bagian yang terus teringat akan kata-kata Anis Matta, beliau bercerita tentang pengalaman pertama kalinya mengikuti peringatan 17 Agustus kemarin di istana, walaupun sudah sering di undang, tapi baru kali ini beliau hadir. Selama pelaksanaan acara tersebut beliau ingin tertawa dalam hati. Coba perhatikan ketika paskibraka mau mengibarkan bendera, intinya kan mau mengibarkan bendera kemudian kita memberi hormat. Tetapi ribetnya luar biasa, dari baris-berbaris, pengambilan bendera, pengerekan, sampai penurunannya sedemikian tegangnya. Peringatannya juga aneh, "detik-detik proklamasi".

    Dalam pengibaran bendera saja sebegitu tegangnya, apalagi mau mengurus berbagai permasalahan negara ini!!! ckkkk....ck

    Ketemu Ust Anis Matta

    Bertemu tokoh idaman adalh sesuatu yang banyak dinantikan oleh para fans. Begitu juga saya, pas ada informasi tentang kedatangan ust Anis Matta di Semarang, otomatis jiwa ini langsung tergerak untuk memenuhi panggilan tersebut.

    Ini dia hasil jepretan saya, dan masih ada yang lain lagi lo...

    Rabu, 13 Oktober 2010

    Tafsir Surat Al-Falaq

    dakwatuna.com – Surat An-Falaq ini Makkiyah. Ada yang mengatakan Madaniyyah. Terdiri dari 5 ayat, dan merupakan salah satu dari dua ayat perlindungan.

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾

    1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,

    2. Dari kejahatan makhluk-Nya,

    3. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,

    4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

    5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

    Makna Mufradat:
    Arti Mufradat
    1. Asalnya terbelahnya sesuatu dan jelasnya sesuatu dari yang lain. Maksudnya pada surat ini adalah semua yang dibelah Allah baik berupa bumi untuk tumbuhan, gunung untuk mata air, gunung untuk hujan, dan rahim untuk jabang bayi. 1. الفلق
    2. Malam yang sangat gelap gulita. 2. غاسق
    3. Masuk ke dalam apa saja dan menutupi apa saja. 3. إذا وقب
    4. Nafatsah maksudnya hembusan yang keluar dari mulut. 4. النفاثات
    5. Jamak dari ‘uqdah, apakah maksudnya buhul tali atau yang dimaksud ikatan cinta dan hubungan antar manusia. 5. في العقد

    Syarah:

    Ilustrasi (inet)

    Diriwayatkan bahwa ada orang Yahudi menyihir Nabi saw. Hingga beliau sakit sampai tiga hari. Sakit beliau sangat parah sampai-sampai tidak sadar terhadap apa yang dilakukan. Kemudian Jibril datang dan memberitahu tentang bagian yang terkena sihir. Setelah itu beliau dibacakan surat An-Nas dan Al-Falaq akhirnya kembali sadar seperti semula.

    Menurutku riwayat ini tidak benar sebagaimana pendapat para ulama. Ia hanya celoteh orang-orang Yahudi dengan tujuan agar manusia ragu terhadap Nabi saw. Dan menganggap beliau terkena sihir. Padahal Allah berfirman,

    إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ
    ﴿٩٥﴾

    “Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu).” (QS. Al-Hijr: 95).

    Katakan kepada mereka, ya Muhammad, “Aku berlindung kepada Tuhan seluruh Alam yang dapat membelah tanah dan langit, aku berlabuh kepada-Nya dari semua kejahatan yang menimpaku, keluargaku, dakwahku, dan sahabatku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam jika telah menjadi gelap gulita dan menutupi seluruh alam. Karena kegelapan malam bisa menjadi tabir bagi setiap orang yang melampaui batas dan pendosa. Aku juga berlindung kepada-Mu dari para wanita peniup buhul tali yang mereka ikat.” Sebagaimana yang dijelaskan tadi. Namun maksud yang sebenarnya adalah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan para pengadu domba yang memutuskan hubungan cinta kasih. Dengan demikian ta’ pada kata,

    النفاثة

    bermakna hiperbol dan tidak menujukkan ta’nits (feminim). Yakni orang yang berusaha mengadu domba, mengerahkan segenap upayanya untuk menyakiti orang yang dipuji. Tidak ada jalan untuk mendapatkan keridhaan orang semacam ini. Maka tidak ada cara lain menghadapi orang tersebut selain menghadap kepada Allah agar berkenan memelihara kita dari kejahatannya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    Aktivis HAM Tolak Timur, Hati SBY Akan Tergugah

    INILAH.COM, Jakarta - Kuatnya gelombang penolakan para aktivis dan LSM pembela Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Komjen Pol Timur Pradopo diyakini akan menggugah hati Presiden SBY.

    Pasalnya, aspirasi para aktivis dan LSM HAM tersebut berdiri independen dan tak memiliki kepentingan politik apapun terhadap Kapolri.

    Selasa, 12 Oktober 2010

    Rahasia Hidayah

    dakwatuna.com – Hidayah artinya petunjuk. Dan Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk, Allah berfirman di pembukaan surah Al Baqarah: dzaalikal kitaabu laa raiba fiih, hudal lilmuttaqiin ( inilah al kitab – Al Qur’an- yang tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa). Dari ayat ini kita paham bahwa untuk mendapatkan hidayah Al Qur’an secara utuh, syaratnya harus bertaqwa. Bahwa banyak orang yang mengaku beriman kepada Al Qur’an, tetapi belum mendapatkan hidayahnya. Bahwa tidak semua orang Islam patuh kepada tuntunan Al Qur’an. Perhatikan berapa banyak dari umat ini yang melanggar dengan sengaja apa yang diharamkan dalam Al Qur’an. Berapa banyak yang dengan tanpa merasa berdosa, mereka berani membuka aurat, berzina, korupsi, makan harta riba, padahal mereka secara ritual menegakkan shalat, pergi haji, dan melaksanakan puasa Ramadhan.

    Sejak Berabad Lalu, Umat Islam Nusantara Sudah Pergi Haji

    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hingga 2010 ini, entah sudah yang keberapa kali Indonesia memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci. Sebab, menurut Dr M Shaleh Putuhena dalam Historiografi Haji Indonesia, sejak abad ke-16 M, sudah ada umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji.

    Begitu juga pada abad-abad berikutnya, termasuk saat gejolak perang kemerdekaan. Saat itu, banyak umat Islam Indonesia yang pergi haji kendati melalui perjuangan yang sangat berat. Bahkan, ada di antara mereka yang menempuh perjalanan hingga bertahun-tahun. Saat bisa meninggalkan Indonesia, mereka singgah di Singapura atau Penang (Malaysia). Di tempat tersebut, umat Islam Indonesia yang ingin berhaji ini rela menjadi pekerja kasar. Ada yang menjadi tukang kebun, menggarap sawah, dan lainnya demi satu tujuan, yaitu berkunjung ke Baitullah.

    Untuk itu, mereka terpaksa tinggal di sana selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan biaya. Dalam bukunya Haji di Masa Kolonial, Dr M Dien A Majid menyebutkan, mereka baru bisa pulang ke Tanah Air setelah tiga sampai empat tahun kemudian. Itulah perjuangan yang tampaknya paling berat dialami umat Islam saat menunaikan ibadah haji.

    Pada awal abad ke-18 M, sudah makin banyak umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji. Pada umumnya, mereka menggunakan kapal laut. Mereka berangkat dari berbagai pelabuhan di Tanah Air, seperti Sunda Kelapa, Onrus di Kepulauan Seribu (sekarang), Jepara, Makassar, dan Aceh. Pada awalnya, calon jamaah haji Indonesia berangkat menuju pelabuhan Aceh. Di kota yg disebut Serambi Makkah ini mereka menunggu kapal yang akan membawa mereka ke Hadramaut, Yaman, atau langsung ke Jeddah.

    Perjalanan menggunakan kapal layar tidaklah mudah. Hingga pertengahan abad ke-19, tidak sampai separuh jamaah haji yang mampu berangkat hingga ke Makkah karena sudah meninggal dunia di perjalanan atau dijual sebagai budak.

    Ketika kolonialisme Belanda mulai menancapkan kukunya di Indonesia, jumlah umat Islam yang berhaji semakin meningkat. Mereka menggunakan kapal laut. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menyediakan moda transportasi kapal laut. Perjalanan haji dengan menggunakan kapal laut ini bisa ditempuh hingga tiga sampai empat bulan.

    Pada 1860-an, perjalanan haji sudah menggunakan kapal uap. Perubahan itu tidak lepas dari dibukanya Terusan Suez yang menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah. Pembukaan itu menjadikan jumlah kapal uap dari Eropa ke nusantara yang singgah ke Jeddah semakin banyak.

    Pada saat itu, calon haji nusantara biasanya menggunakan tiga maskapai kapal uap milik Belanda, yaitu Nederland, Rotterdamsche Lloyd, dan Blue Funnel Line. Namun, masalah kesejahteraan jamaah haji tidak diperhatikan oleh pemilik dan petugas kapal-kapal tersebut. Di dalam kapal, jamaah haji berdesak-desakkan, berjubel, dan tidak sedikit yang meninggal dunia. Mereka yang mati, jenazahnya langsung dibuang ke laut. Sebagai catatan, pada 1920-an, setiap seribu orang, ada dua hingga lima orang yang meninggal. Pada 1930-an, jumlahnya naik jadi sekitar sepuluh orang yang mati.

    Pada zaman kemerdekaan, pengaturan penyelenggaraan haji dimaksudkan untuk memberi kemudahan dan perlindungan terhadap jamaah haji. Namun, dari waktu ke waktu, penyelenggaraan haji tersebut tetap tidak sepi dari persoalan. Persoalan itu pada umumnya disebabkan oleh ulah pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi atau kelompok, baik melalui penipuan, pemerasan, penyimpangan dari ketentuan yang berlaku maupun cara-cara lain yang merugikan jamaah.

    Bahkan, perjalanan dengan kapal laut ini sempat dilarang oleh pemerintah Hindia-Belanda setelah menyaksikan banyak jamaah haji yang kembali ke Tanah Air, mereka memiliki semangat patriotisme yang tinggi dalam membela Tanah Air. Akibatnya, hal itu akan membuat khawatir pemerintahan Hindia-Belanda. Mereka pun kemudian melarangnya. Namun, hal itu tak menyurutkan niat umat Islam Indonesia untuk pergi ke Tanah Suci dan menunaikan ibadah haji.

    Jamaah haji pertama yang diberangkatkan ke Tanah Suci oleh pemerintah Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan, yakni pada 1949-1950 dengan menggunakan kapal laut itu berjumlah 9.892 jamaah. Pada 1978, barulah menggunakan pesawat terbang. Hingga saat ini, tercatat lebih dari lima juta umat Islam Indonesia sudah menunaikan ibadah haji, atau baru 0,5 persen dari seluruh total populasi.

    Sabtu, 09 Oktober 2010

    Bingung

    Suwi2 bingung rep posting apa ya?

    Selasa, 05 Oktober 2010

    Kembali Pada Alam

    Serasa nyaman, tentram, menyenangkan....

    Senin, 04 Oktober 2010

    Pengin Dapat Penghasilan Dari Blog?

    Alhamdulillah, akhirnya nemu ginian juga he2...
    Untuk teman-teman yang mau gabung dan ingin teman yang satu ini kaya, silkan klik ya he2....
    insyaAllah bisa ketularan kaya...

    "Ilmuwan: Lumpur Panas Sidoarjo Akibat Gempa"

    Judul itu saya ambil dari TV ONE, inihal yang menarik dari sini, komennya juga bisa teman-teman lihat dibawahnya.
    Menarik, setelah sekian lama menjadi beban masyarakat, akhirnya alamlah yang disalahkan. hmm....., siapa yang benar?
    TV ONE kan juga punya Ical he2... (pikir saya dalam hati).
    Dulu sempat berpikir satasiun ini cukup objektif, kita doakn saja semoga pikiran ini benar. Amin....

    Madrid Mulai Ganas!

    REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Real Madrid menjawab kritikan. Bila sebelumnya, Madrid selalu dikritik tak pernah bisa mencetak banyak gol, kini mereka melakukannya saat menghadapi Deportivo la Coruna dalam pertandingan La Liga Spanyol, Senin (4/10) dinihari WIB.

    Tampil di hadapan pendukungnya di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid menyuguhkan permainan terbaik. Tak hanya itu. Tidak tanggung-tanggung, Madrid mencetak kemenangan besar 6-1.

    Sukses itu menjadikan Madrid naik ke peringkat tiga dengan menggeser Barcelona yang ditahan Mallorca 1-1. Kini, los Merengues mengantungi poin 14. Mereka mulai membayangi pimpinan klasemen Valencia dan Villarreal yang menduduki peringkat dua.

    Sabtu, 02 Oktober 2010

    Muktamar International WAMY Ke-11 Bahas Rekomendasi Kepemudaan

    dakwatuna.com – Jakarta. Muktamar International World Assembly of Muslim (WAMY) Ke-11 akan merumuskan rekomendasi-rekomendasi penting yang berkaitan dengan problematika kepemudaan. Terutama optimalisasi peran dan tanggungjawab pemuda di ranah sosial. Sebab, menurut Saleh S Al Wohaibi, persoalan sosial yang melanda negara-negara Islam tak lagi menjadi tanggungjawab pemerintah semata.

    Tetapi kini saatnya satu sama lain bahu membahu menyelesaikan permasalahan tak terkecuali pemuda. “Dulu memang ada opini pemerintah paling bertanggungjawab namun saatnya semua bergerak dan bersinergi,” jelas dia di depan para wartawan di Jakarta, Jumat (1/10)

    Korban Meninggal Kecelakaan KA Bertambah Menjadi 26 Orang

    REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG--Korban meninggal tabrakan kereta api (KA) eksekutif Argo Bromo Anggrek dengan KA Senja Utama di lintasan Desa Jatimulyo, Kecmatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10) terus bertambah. Petugas memastikan, sedikitnya 26 orang tewas.

    "Sampai sekarang ada 26 yang meninggal dunia dan dievakuasi ke sejumlah rumah sakit," kata Kepala Kepolisian Resor Pemalang, AKBP Sofyan Nugroho, di lokasi kejadian, di Pemalang.
    Kecelakaan sekitar pukul 02.20 WIB itu juga mengakibatkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka. Belum ada laporan nama-nama korban yang meninggal

    Jumat, 01 Oktober 2010

    TK Salah Sebut Sila Ke-5 Pancasila

    INILAH.COM, Jakarta - Lagi-lagi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas (TK), salah ucap. TK keliru membacakan sila kelima Pancasila dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

    Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (1/10).

    "Keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia," ucap TK. Padahal seharusnya sesuai sila kelima Pancasila, berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

    Memberikan yang Terbaik

    REPUBLIKA.CO.ID,--Dalam Alquran, Allah menegaskan bahwa baru dinamakan berbuat kebajikan bila mereka dengan rela memberikan nafkah yang paling dicintainya kepada orang yang membutuhkan.

    "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS Ali Imran [3]: 92).

    Menag: Pertumbuhan Masjid di Indonesia Terendah Dibanding Agama Lain

    dakwatuna.com – Yogyakarta, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan akan tetap mempertahankan Surat Keputusan Bersama 2 Menteri yang mengatur tentang pendirian rumah ibadah tanpa perlu merevisi surat keputusan yang dikeluarkan pada 2006 tersebut.
    Menurut dia, surat keputusan itu sangat diperlukan sebagai pedoman dalam pembangunan rumah ibadah di Indonesia sehingga tidak akan muncul rasa saling curiga di antara umat beragama di Indonesia saat akan melakukan pembangunan rumah ibadah. Apabila tidak ada aturan dalam pembangunan rumah ibadah, kata Suryadharma, maka akan meningkatkan kerawanan di dalam masyarakat karena potensi konflik cukup besar.

    Tampilan Baru

    Alhamdulillah, blognya sudah mulai tampil josss. 
    Silakan kunjungi laman-lamannya, dijamin bakal terinspirasi mbok...